Hal itu diketahui sang istri ketika menerima jenazah sang suami, AAR (58 tahun), di Rumah Sakit Al Sadr di Mansoura. Pada kesempatan yang sama, seorang wanita berusia 32 tahun juga datang ke RS tersebut guna menerima jasad AAR.
Diberitakan Al Jazeera, Senin (18/5), istri kedua itu mengaku tinggal bersama AAR di Desa Tanah, Provinsi Mansoura. Dia juga meminta tes swab kepada pihak RS karena merasa tertular penyakit COVID-19 dari suaminya.
Mendengar pengakuan itu, istri pertama yang datang bersama anaknya langsung syok mengetahui suaminya yang selama ini izin kerja di luar kota ternyata menikah diam-diam selama beberapa tahun belakangan.
Merasa kesal karena telah dikhianati, dia menolak menerima jenazah AAR hingga dibiarkan berada di RS selama dua hari. Akhirnya, jasad AAR diambil oleh pihak keluarga sembari mengikuti protokol pengambilan jenazah corona.
“Semuanya sudah berakhir. Saya bahkan tidak mau melihatnya lagi,” ujar sang istri pertama.
AAR dikabarkan meninggal dunia karena kondisinya imunnya yang semakin melemah. Pada tes swab pertama, dia dinyatakan negatif corona, tetapi hasilnya berubah menjadi positif ketika menjalani tes kedua. Ketika hendak diambil sampel berikutnya, AAR sudah menghembuskan napas terakhirnya.
Sementara, istri kedua dilaporkan telah menjalani tes swab dan dinyatakan positif corona. Alhasil, dia langsung dimasukkan ke RS untuk menjalani isolasi.
0 komentar:
Posting Komentar