
LIPUTAN TERBARU - Banjir dan longsor terjadi di tiga desa di Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Bencana yang disebabkan hujan deras selama beberapa jam tersebut membuat jalur utama menuju selatan tertutup dan delapan keluarga terisolir.
Hujan mengguyur Cianjur mulai Kamis (19/3/2020) sore sekitar pukul 16.00 WIB hingga malam hari. Akibatnya tebing setinggi 30 meter di Kampung Sarogol Desa Salagedang Kecamatan Cibeber longsor dan menutupi ruas jalan provinsi, yang menghubungkan Cibeber-Sukanagara.
Bahkan longsor sepanjang 25 meter itu membuat akses dari kedua arah lumpuh hingga mengakibatkan antrean kendaraan sepanjang tiga kilometer.
"Material longsoran menutup seluruh badan jalan. Ketinggian material tanah setinggi 2,5 meter," ungkap Penanggungjawab Ruas Jalan Provinsi Cibeber-Sukanagara, Ahmad Nurdin saat ditemui di lokasi, Kamis (19/3/2020).
Menurut Ahmad, material longsoran yang tidak hanya tanah, tetapi juga terdapat batu berukuran besar membuat normalisasi akan memakan waktu cukup lama. Dia pun tidak bisa memastikan jalan akan kembali normal.
"Tidak tahu kapan selesai, tapi kami upayakan segera bisa dilalui. Minimal satu ruas jalan dulu. Makanya kami turunkan dua alat berat," kata dia.
Kabagops Polres Cianjur, Kompol Warsito, mengatakan, untuk sementara arus lalulintas dialihkan ke jalur alternatif, melalui jalan menuju situs megalitikum Gunung Padang.
"Ada jalan alternatif, tetap jaraknya memang cukup jauh. Diupayakan segera jalan segera selesai dinormalisasi, sehingga arus kembali normal," tuturnya.
Camat Cibeber, Ali Akbar mengatakan, longsor di titik tersebut merupakan yang kelima selama dua bulan terakhir. Namun untuk longsoran yang hingga menutup total akses jalan baru terjadi di tiga pekan lalu dan Kamis (19/3/2020) malam.
"Kami upayakan agar ada penanganan setelah normalisasi longsor. Seperti penanaman pohon keras, supaya tidak terjadi longsor di jalur utama menuju selatan ini," tuturnya.
Selain longsor, lanjut Ali, dua desa di Kecamatan Cibeber tergenang akibat banjir bandang. Bahkan luapan air dari Sungai Cikondang yang diakibatkan jebolnya tanggung irigasi membuat delapan keluarga terisolir.
Rencananya setelah air surut, delapan keluarga tersebut akan diungsikan sementara ke tetangga atau kerabatnya.
"Tadi juga terjadi banjir di dua desa, yakni Cihaur dan Cikondang. Delapan rumah terisolir karena akses satu-satunya tertutup arus sungai. Tapi berangsur surut. Kami sudah imbau agar mereka mengungsi," kata dia.
Ali menambahkan, selain menggenang rumah, banjir juga menutup lahan persawahan. Total lahan yang tergenang mencapai 10 hektar.
0 komentar:
Posting Komentar