
LIPUTAN TERBARU - Dua santri pondok pesantren (ponpes) di Bojonggenteng Sukabumi ditemukan terkapar misterius tak berdaya di area sawah. Salah satunya tewas.
Firman dan Asep ditemukan oleh warga di persawahan, Kampung Cibodas, RT 18 RW 3, Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (25/2) malam kemarin.
"Saya dapat laporan warga yang mendengar teriakan minta tolong kemudian diperiksa ada dua orang tergeletak di sawah. Satu kondisinya tidak bergerak, meninggal dunia. Satu lagi masih hidup, merintih katanya sakit-sakit," kata Aep Saepudin, ketua RT 18, Rabu (26/2/2020).
Pengurus ponpes membenarkan dua remaja tersebut santrinya. Keduanya asal Jakarta.
"Firman dan Asep asal Jakarta. Korban meninggal bernama Firman. Firman ikut program (mondok) selama 6 tahun artinya SMP dan SMA. Sementara Asep empat tahun," kata Moh Nur, salah seorang pengurus ponpes.
Nur mengaku terakhir bertemu dengan Firman pada Selasa (25/2) sore. Saat itu ada kegiatan simulasi ujian nasional yang berlanjut ke salat magrib berjamaah dan makan malam di lingkungan pesantren.
"Setelah itu mereka diantar kembali ke asrama, setelah itu terputus di situ. Lalu dikabari pihak pesantren bahwa Firman ditemukan meninggal dunia," kata Nur.
Ditanya soal adanya kecurigaan pihak pesantren terkait posisi dan kondisi korban yang ditemukan di area pesawahan, Nur mengaku belum mengetahui hal itu. Pihaknya telah menyerahkan penanganan hukumnya kepada pihak polisi.
"Sama sekali kita belum tahu, kondisi waktu itu semua santri sudah jam tidur, tidak ada yang tahu. Sampai akhirnya dapat informasi dari warga yang bersangkutan ditemukan di lokasi kejadian, keluarganya sudah kita hubungi," tutur Nur.
Polisi menyelidiki kasus ini. "Masih penyelidikan, pengumpulan keterangan saksi-saksi dan alat bukti yang terkait," Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Rizka Fadhila.
Dokter IGD RSUD Sekarwangi Egy Pratama Setiawan menyebut pihaknya memang menerima kedatangan dua pasien. Salah satunya sudah keadaan meninggal dunia atau Dead On Arrival (DOA).
"Kita menerima dua pasien dari Polsek Bojonggenteng, salah satunya sudah dalam keadaan DOA dan mendapat penanganan dari unit forensik. Sementara satu lagi dicurigai dalam keadaan intoksikasi (keracunan) obat kita tangani di IGD," ujar Egy.
Selain itu, pihak medis menemukan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya. "Pasien yang kita tangani di IGD ada beberapa luka di bagian tangan dan badan berupa luka lecet. Kita sarankan untuk dilakukan visum luar untuk mengetahui lebih lanjut soal luka-lukanya," tutur Egy.
0 komentar:
Posting Komentar