
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Johnny Eddizon Isir menyatakan, operasi itu berlangsung 6−17 Juli. Dalam pelaksanaannya, polrestabes mendapat target 15 pengungkapan kasus. ’’Hasil yang dicapai melampaui target yang dipasang,” katanya Selasa (21/7). Menurut catatan, pengungkapan kasus mencapai 494. Dari jumlah itu, ada 381 pelaku yang diringkus.
Isir menjelaskan, sasaran operasi tersebut adalah kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Di antaranya, kasus 3C. Yakni, curas (pencurian dengan kekerasan), curat (pencurian dengan pemberatan), dan curanmor (pencurian kendaraan bermotor).
Di antara sekian kasus yang diungkap, pihaknya memberikan atensi terhadap penindakan komplotan bandit spesialis pembobol rumah kosong pada pekan lalu. Sebab, dua pelaku yang akhirnya tewas ditembak karena melakukan perlawanan adalah sindikat yang beraksi lintas kota. ”Mereka pindah-pindah,” ucap polisi dengan tiga melati di pundak itu.
Beruntung, identitas sebagian pelaku yang beraksi bisa teridentifikasi. Unit Jatanras Polrestabes Surabaya menyergap dua di antara empat pelaku di Jalan Dharmahusada. Namun, ternyata mereka memberikan perlawanan dengan mengeluarkan parang. Alhasil, petugas menembak keduanya.
Isir mengatakan bahwa banyaknya pengungkapan kasus adalah bukti kehadiran polisi di tengah masyarakat. Polrestabes, kata dia, terus berusaha memberikan yang terbaik kepada Kota Pahlawan. ”Tidak ada ruang bagi penjahat di Surabaya,” tegasnya.
Mantan Kapolrestabes Medan itu menyebut jajarannya tidak akan segan kembali mengambil tindakan tegas kepada penjahat. ”Hasil ini sekaligus menjadi warning bagi pelaku yang mau beraksi di sini. Urungkan saja niatnya sebelum menyesal,” tuturnya.
Lulusan terbaik Akpol 1996 itu menambahkan, polisi tidak akan mengendurkan penindakan pada masa pandemi Covid-19. Upaya menangkap bandit yang berulah bakal terus dilakukan. ”Kami sangat serius dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa situasi metropolis sejauh ini relatif kondusif. Tidak ada gejolak yang menonjol di tengah masyarakat. Walaupun efek pandemi Covid-19 banyak berimbas pada ekonomi warga.
Isir berharap masyarakat selalu disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Hanya dengan begitu, rantai persebaran virus bisa ditekan. ”Kesadaran untuk menghentikan persebaran virus harus dimulai dari diri sendiri,” katanya.
0 komentar:
Posting Komentar