
"Untuk ini, peluru sudah keluar memang. Tapi hanya diketahui kaliber, (peluru) kaliber 9 milimeter memang," kata Kapolsek Pademangan Kompol Joko Handono saat dihubungi, Sabtu (25/7/2020).
"Karena (peluru) 9 milimeter itu banyak jenisnya yang digunakan, termasuk senjata rakitan pun bisa gunakan itu. Jadi masih penyelidikan lebih lanjut terkait dengan pengujian-pengujian. Terkait dengan meletusnya dari senjata apa, itu belum bisa diketahui karena harus butuh uji sampel. Sedangkan sampel kita juga kan belum tahu nih, dari mana asalnya, masih kita lakukan penyelidikan," ungkapnya.
Dia mengatakan peluru ini datang dari arah atas dan mengenai punggung korban. Sekitar TKP korban terkena sasaran peluru, lanjutnya, bukanlah area latihan tempat.
Joko menambahkan, 10 saksi, yakni keluarga dan kerabat korban, pedagang sekitar, dan sopir truk di sekitar lokasi kejadian, telah dimintai keterangan. Namun belum ada titik cerah dari kasus ini.
"Untuk kesulitan memang untuk CCTV di sekitar situ nggak ada, dan masyarakat yang juga di situ ditanya nggak ada ribut-ribut, mungkin kalau ada tawuran, mungkin kita bisa analisis. Cuma di situ nggak ada keributan, nggak ada suara apa pun. Nah makanya kita sedang melakukan penyelidikan-pendalaman terkait itu juga sembari mencari saksi," tuturnya.
Sebelumnya, seorang bocah IA (11) terkena peluru nyasar saat sedang bermain bersama teman-temannya di Pademangan, Jakarta Utara, pada Selasa (16/6) sekitar pukul 21.00 WIB. Saat itu, korban sedang bermain dengan teman seusianya di pinggir Kali Ciliwung.
Saat korban duduk-duduk di samping musala, tiba-tiba ia merasakan punggungnya seperti ditepuk. Teman-teman korban sempat bergurau bahwa korban 'ditepuk setan'.
0 komentar:
Posting Komentar