
Keadaan ekonomi yang semakin sulit membuat beberapa orang merasa putus asa hingga nekat melakukan bunuh diri. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh warga di wilayah Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur ini. Warga sekitar dikagetkan dengan penemuan mayat yang tewas gantung diri di bawah pohon ceri.
Melansir Suara.com pada Kamis (4/6/2020), untuk sementara ini polisi tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ketika dilakukan olah TKP kondisi korban ditemukan dalam posisi lutut tertekuk dan tali simpul, sehingga kematian korban murni akibat bunuh diri.
Menurut keterangan, pria yang nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri pada Selasa (2/6/2020) tersebut adalah S (53), diduga korban merasa depresi karena hidup di masa ekonomi yang sulit akibat pandemi ini.
Kanit Reskrim Polsek Cakung AKP Tom Sirait membenarkan kejadian tersebut, ketika dikonfirmasi pada Kamis (4/6/2020), Tom juga menerangkan bahwa korban melakukan bunuh diri diduga karena depresi.
Awalnya saksi yang melihat peristiwa tersebut untuk pertama kalinya adalah Saca(57), ketika hendak mencari rumput sekitar pukul 11.30 WIB ia melihat korban sudah dalam keadaan meninggal tergantung di bawah pohon ceri dengan menggunakan tali.
Setelah melihat ada warga yang gantung diri, Saca yang masih dalam keadaan terkejut segera memanggil warga lainnya yaitu Samsul (50). Lalu Samsul meneruskan kabar tersebut kepada istri korban yang berinisial M (43).
Menurut pengakuan M, sebelumnya sang suami sempat memberinya uang untuk membayar kontrakan. Tepat sebelum korban akhirnya memutuskan untuk gantung diri, di pertemuan terakhir dengan M korban mengeluh sulitnya hidup di masa pandemi
Bunuh diri gara-gara corona
Kesulitan ekonomi saat wabah corona hingga berakhir bunuh diri juga dilakukan oleh Anang Junaedi (23) asal Desa Sumbermulyo, Kecamatan Jogoroto, Jombang, pada Kamis (16/4/2020) lalu.
Dikutip dari Suara.com (16/4/2020), b erdasarkan keterangan Kapolsek Jogoroto AKP Bambang Setyobudi, orang tua korban mengatakan bahwa Anang telah di-PHK oleh perusahaan sejak satu bulan. Hal itu membuat korban menjadi tertutup dan lebih suka mengurung diri di dalam rumah.
Anang ditemukan pertama kali oleh ibunya, Sri Rahayu (51). Saat itu Sri hendak ke dapur dan terkejut ketika melihat korban telah menggantung di dapur dengan tali berwarna biru. Dalam keadaan panik Sri berteriak minta tolong sehingga warga berdatangan. Korban kemudian dibawa ke RSUD Jombang dan warga ada yang melaporkannya ke Polsek setempat.
Berdasarkan hasil visum luar, tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan pada tubuh korban. Berarti kematian korban murni karena bunuh diri. Seperti yang telah dikatakan oleh ibunya, korban nekat melakukan gantung diri lantaran depresi terkena PHK di tengah wabah corona.
0 komentar:
Posting Komentar