
Sesuai penuturan warga, kedua warga itu ditembak saat sedang bekerja di kebunnya di sekitar wilayah Pegunungan Gayatri, Desa Maranda, Kecamatan PPU, sekitar 8 kilometer dari perkampungan warga lainnya.
“Aduh kasihan, mereka sementara kerja mencari nafkah untuk keluarga malah ditembak mati OTK,” kata sejumlah warga di rumah duka.
Dari informasi yang diperoleh, Syarifudin dan Firman tewas ditembak sekitar pukul 15.30 WITA. Keduanya ditembak dari jarak jauh oleh OTK saat sedang bekerja di kebun mereka masing-masing.
Insiden penembakan terhadap Syarifudin dan Firman merupakan korban pembunuhan OTK yang ke tiga dan ke empat, setelah sebelumnya peristiwa pembunuhan sadis juga dialami oleh almarhum Daeng Tappo dan Papa Angga yang juga tewas diduga dilakukan oleh OTK saat sedang bekerja di kebun mereka.
Sementara dari kejadian ini sejumlah warga Poso bertanya-tanya soal kejadian sebelumnya yang belum berhasil diungkap aparat keamanan.
“Sampai saat ini belum didapat OTK yang bunuh Daeng Tappo dan Papa Angga, tapi sekarang ada lagi dua orang korban yang meninggal ditembak oleh OTK. Kami dengan peristiwa ini menjadi resah,” kata warga mengeluhkan kondisi tersebut.
Salah seorang tokoh mudah Poso, Muhaimin Yunus Hadi meminta agar aparat keamanan segera menuntaskan insiden penembakan warga yang diduga dilakukan oleh OTK.
"Kami warga Poso selalu resah kenapa pengejaran OTK tidak pernah selesai, malah kembali jatuh korban warga. Operasi ini seharusnya perlu diaudit atau dievaluasi," kata Muhaimin.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait tewasnya dua warga Kampung Maros, Dusun Sipatuo yang diduga ditembak oleh OTK.
Wartawan media ini mencoba mengkonfirmasi Kapolres Poso dan Kabid Humas Polda Sulteng, tapi belum ada jawaban terkait dengan insiden penembakan warga Poso di lokasi operasi Tinombala hari ini. (Edy).
0 komentar:
Posting Komentar