SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA

Selasa, 05 Mei 2020

Berita Terbaru MustikaPoker - UII Cabut Gelar Prestasi Lulusan Diduga Pelaku Pelecehan


BERITA TERBARU - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid menyatakan akan mencabut gelar Mahasiswa Berprestasi seorang alumnus berinisial IM yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah mahasiswi.

"Ini sikap UII. Ini pesan kuat yang disampaikan oleh UII. Jangan main-main dengan pelecehan atau kekerasan seksual," kata Fathul Wahid, Minggu (3/5) seperti dilansir Antara.

Fathul mengungkapkan sikap UII tersebut ditempuh setelah memperoleh bukti maupun keterangan dari sejumlah penyintas atau korban. Tim Pendampingan Psikologi dan Bantuan Hukum dari UII hingga kini telah menerima laporan dari 11 penyintas atau korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan IM.

"UII sudah mendapatkan bukti dan keterangan dari beberapa penyintas," ujar Fathul.

Sang rektor pun berharap terduga dapat menunjukkan iktikad baik dengan bersikap kooperatif, melakukan klarifikasi secara jujur, agar diperoleh kejelasan tentang kebenaran atas tuduhan yang ditujukan kepadanya.

"Sehingga masalah ini dapat diselesaikan oleh para pihak dengan sebaik-baiknya, dan apabila ditemukan kesalahan dapat dikenakan pertanggungjawaban sebagaimana mestinya," kata dia.

Ia menegaskan UII menganggap serius kasus dugaan pelecehan seksual ini, dan menindaklanjuti dengan membentuk tim pencari fakta maupun tim untuk mendampingi korban atau penyintas secara psikologis. Selain itu, rektorat pun menunjuk LKBH Fakultas Hukum UII untuk memfasilitasi korban atau penyintas yang berkeinginan menempuh jalur hukum.

Melalui keterangan resminya, UII juga mendorong para pihak yang mengetahui, menduga maupun mengalami tindakan pelecehan dan atau kekerasan seksual dari IM untuk melakukan pengaduan kasus dan atau memberikan bukti-bukti atau jika bersedia menjadi saksi mengenai kasus IM melalui laman resmi Bidang Etika dan Hukum UII di: beh.uii.ac.id.

Sebelumnya, IM menyampaikan klarifikasi melalui akun media sosialnya pada Kamis (30/4). Ia yang tengah melanjutkan studi di Melbourne, Australia menyebutkan tidak memiliki ruang untuk melakukan klarifikasi terkait kasus yang dituduhkan kepadanya, apalagi dirinya sedang berada jauh dari Tanah Air.

"Bahkan sebelum pemberitaan menyebar, tidak ada satu pun pihak yang menghubungi saya, meminta klarifikasi atau tabayyun, sehingga ketika berita tersebar secara cepat dan masif saya tidak punya kesempatan membela diri," kata IM yang menonaktifkan kolom komentar pada akun media sosialnya tersebut.

Ketua Tim Pendampingan Psikologi dan Bantuan Hukum dari UII Syarif Nurhidayat mengatakan, pihak UII telah menghubungi IM untuk meminta klarifikasi kasus itu. Meski demikian, klarifikasi itu dinilai belum terbuka.

"Untuk penyintas yang kami tangani, secara spesifik kami belum bisa buka karena informasinya masih di ranah pendampingan psikologi yang sangat privat," kata Syarif.

Selain itu, kata dia, dari 11 penyintas yang didampingi belum ada yang menyatakan ingin menempuh jalur hukum.

"Itu sepenuhnya nanti hak dari penyintas. Kalau mereka bersepakat membawa ke ranah hukum, kami juga sudah siapkan tim dari LKBH UII," kata dia.


0 komentar:

Posting Komentar