
Khashoggi - orang dalam keluarga kerajaan yang berubah menjadi kritikus - dibunuh dan jasadnya dipotong-potong di konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018.
Putra Mahkota Mohammed bin Salman diduga memerintahkan pembunuhan itu, tetapi pihak kerajaan membantahnya.
"Penangkapan dan pembunuhannya amat keji dan tidak ada yang berhak untuk mengampuni pembunuhnya. Saya dan yang lainnya tidak akan berhenti sampai kita mendapatkan #JusticeForJamal," tulis tunangan Khashoggi, Hatice Cengiz, melalui cuitannya di Twitter.
"Para pembunuh datang dari Saudi dengan persiapan untuk memancing, menyergap, dan membunuhnya … Kami tidak akan mengampuni para pembunuh atau mereka yang memerintahkan pembunuhan," tambahnya.
Cengiz menanggapi cuitan putra sang kolumnis Washington Post, Salah Khashoggi, yang mengatakan di Twitter bahwa anak-anak Khashoggi memaafkan "mereka yang membunuh ayah kami" di bulan Ramadhan.
Pengamat percaya cuitan itu bisa menyelamatkan nyawa lima orang yang tidak disebutkan namanya yang dijatuhi hukuman mati atas pembunuhan dalam putusan pengadilan pada Desember.
Pejabat Turki mengatakan Khashoggi (59) dicekik dan tubuhnya dipotong-potong oleh 15 orang kelompok Saudi di dalam misi kerajaan itu. Jasadnya tidak pernah ditemukan.
0 komentar:
Posting Komentar