SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA

Senin, 18 Mei 2020

Berita Terbaru MustikaPoker - Jelang Idul Fitri, Pemkab Sumedang Putar Balik Ratusan Kendaraan



BERITA TERBARU - Pemerintah Kabupaten Sumedang menyatakan situasi dan kondisi penyebaran COVID-19 di kabupaten masih perlu diwaspadai. Terlebih beberapa hari lagi akan memasuki Hari Raya Idul Fitri, Pemkab Sumedang mengimbau masyarakat untuk tidak mudik agar penyebaran virus Corona tak semakin melebar.

"Bagi masyarakat Sumedang yang mempunyai sanak saudara di perantauan, diimbau untuk tidak melaksanakan mudik, sebab bagi mereka yang memaksakan diri untuk mudik tanpa keterangan pendukung yang sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, maka kami akan mengkarantina mereka selama 14 hari di check point perbatasan sesuai dengan standar operasional prosedur yang ada," ungkap Kabid Komunikasi, Dadang Sundara, dalam keterangan tertulis, Minggu (17/5/2020).

Dari 3 check point yang dibentuk Pemkab Sumedang, sudah ada 768 pelanggaran yang terjadi pada hari ini. Per Minggu (17/5) pukul 15.00 sudah ada sekitar 13.293 kendaraan yang diberhentikan dan 591 kendaran dipaksa putar balik.

Selain menunda mudik, Pemkab Sumedang juga berharap di hari ke-12 PSBB Tahap II Kabupaten Sumedang ini masyarakat bisa mematuhi peraturan yang telah ditetapkan dalam pemberlakuan PSBB. Apalagi menjelang Idul Fitri, ada banyak lokasi yang rawan menjadi tempat penyebaran COVID-19.

"Menjelang Idul Fitri, sejumlah titik berpotensi menjadi lokasi rawan penyebaran COVID-19, di antaranya pasar, terminal dan tempat ibadah. Masyarakat Sumedang diharapkan waspada dan tetap disiplin menjalankan physical distancing, menggunakan masker saat bepergian keluar rumah dan mencuci tangan pakai sabun," ucapnya.

Hingga kini, kasus positif COVID-19 di Kabupaten Sumedang ada 9 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan rapid test, terdapat 18 orang yang baru saja dinyatakan reaktif yang dibagi menjadi dua yaitu 8 orang reaktif tanpa gejala dan 10 orang reaktif dengan gejala pneumonia atau comorbid penyakit tertentu. Sehingga kini jumlah total reaktif rapid test di Kabupaten Sumedang sebanyak 64 orang, sebanyak 43 orang dinyatakan selesai dan 3 orang meninggal.

"Perlu diketahui dan dipahami bersama, bahwa hasil rapid test reaktif belum tentu positif terpapar COVID-19, untuk membuktikannya harus dilanjutkan dengan uji Polymerase Chain Reaction/SWAB. Serta perlu kami sampaikan pula kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Sumedang, bahwa pasien yang meninggal dengan status reaktif rapid test, walaupun belum tentu positif COVID-19 namun pemulasaraannya dilaksanakan menggunakan standar protokol pemulasaraan pasien COVID-19, dengan tujuan untuk melindungi masyarakat terpapar COVID-19 bila ternyata jenazah tersebut terbukti positif COVID-19," paparnya.

Selain menyampaikan data terbaru pasien Corona, Pemkab Sumedang juga mengatakan bahwa penyaluran bantuan sosial telah disalurkan kepada 14.750 Kepala Keluarga dengan total nilai uang yang telah disalurkan yaitu sebesar Rp 7.375.000.000 atau sebesar 98,33 persen.

Sedangkan realisasi dana Biaya Tidak Terduga (BTT) sampai dengan 14 Mei 2020 telah terserap sebesar Rp 15.568.656.000. Selain itu, bantuan sosial dari pos lainnya, mulai 14 Mei 2020 secara bertahap mulai disalurkan, baik itu bantuan yang berasal dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan dana desa serta bantuan berupa Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) yang dikelola oleh Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang selama ini sudah berjalan setiap hari.

Dalam rangka melayani kebutuhan informasi dan pengaduan terkait COVID-19, pelaksanaan PSBB dan bantuan sosial Gugus Tugas Penanganan COVID-19 menyediakan pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat melalui Call Centre PSC 119, website https//covid19.sumedangkab.go.id, dan Sumedang Simpati Quick Response 081 120 001 33.

"Perlu juga kiranya disampaikan, bahwa sampai saat ini, Pemkab Sumedang tidak mengeluarkan ketetapan apapun terkait dengan pelonggaran PSBB. PSBB tetap dijalankan secara ketat dan masyarakat Sumedang diimbau untuk tetap mematuhi seluruh ketentuan. Disiplin, disiplin dan disiplin adalah satu-satunya cara mengurangi laju sebaran penularan COVID-19," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar