SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA

Senin, 06 April 2020

Berita Terbaru MustikaPoker - Nasib 12 Ribu Warga Desa Dayeuhkolot yang Seminggu Terendam Banjir


BERITA TERBARU - 12 ribu warga desa Dayeuhkolot terdampak langsung banjir yang menerjang sejumlah wilayah di Kabupaten Bandung. Sebagian besar mereka masih bertahan di rumahnya masing-masing.
"Saya mau ngungsi. Kasian anak saya kedinginan kang. Di rumah sudah hampir seleher," keluh Warsono sambil memangku bayinya. Warsono merupakan warga terdampak banjir di Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung
Warga Desa Dayeuhkolot dengan jumlah penduduk sekitar 12 ribu orang, sudah terendam banjir selama satu pekan ini. Sejak Senin hingga Minggu (5/4/2020), rumah warga masih terendam air luapan Sungai Citarum. Bahkan, Desa Dayeuhkolot sudah menjadi langganan banjir sejak 2004 lalu.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung ada 13 kecamatan terendam banjir pada hari ini, Minggu (5/4/2020). Termasuk Kecamatan Dayeuhkolot dengan ketinggian sempat mencapai 2,7 meter.
"Sudah hampir seminggu warga terendam. Kemarin siang sudah pada bersih-bersih. Cuman kemarin malem air naik lagi," ujar Acim, warga Desa Dayeuhkolot, Minggu (5/4/2020).
Air merendam Desa Dayeuhkolot setinggi 220 centimeter. Dari 14 RW, hampir 90 persennya terendam banjir. Ketinggian air hanya berkurang sekitar 10 centimeter saja. Posisinya yang berdekatan langsung dengan Sungai Citarum menambah parah kondisi warga di sekitarnya.
Mereka bertahan di rumah masing-masing karena kesulitan akses menuju daerah yang lebih tinggi. Hanya mengandalkan tanggul dan rumah yang berlantai dua.
"Ini hampir semua rumah kerendam di Desa Dayeuhkolot , paling yang di dekat jalan yang gak kerendam, itu juga beberapa," ujar Yadi.
Acim yang aktif di komunitas sosial bernama Munding Dongkol, mengaku kesal terhadap kurangnya perhatian pemerintah daerah.
"Bahkan desa yang dekat saja belum pernah ngasih (bantuan) ke sini," keluhnya.
Acim dan rekan-rekannya membantu detikcom melihat kondisi rumah yang terdampak banjir di Desa Dayeuhkolot menggunakan perahu. Banyak rumah satu lantai terendam hingga setinggi atap rumah.
Beberapa atap rumah rusak, bahkan kantor Desa Dayeuhkolot pun ikut terendam. Banyak warga yang mengungsi bahkan ada yang sampai menetap di atap rumah.
Anak-anak hanya bisa berdiam di rumahnya masing-masing. Sebagian lagi mencari hiburan dengan berenang.
"Selamat datang di kampung retensi," sindir Acim.

0 komentar:

Posting Komentar