SITUS JUDI ONLINE TERPERCAYA

Jumat, 12 April 2019

Mengaku Menyesal, Pelaku Penganiayaan Audrey Alami Trauma Berat, Pilih Mengurung Diri dan Tidak Makan 4 Hari

Mengaku Menyesal, Pelaku Penganiayaan Audrey Alami Trauma Berat, Pilih Mengurung Diri dan Tidak Makan 4 Hari

Tujuh remaja putri berstatus siswi SMA yang terseret dalam dugaan kasus penganiayaan remaja putri berstatus siswi SMP menyampaikan klarifikasi, di Mapolresta Pontianak
Liputan Terbaru Mustika Poker - Kemarin, Rabu (10/4/2019), para pelaku pengeroyokan Audrey mengadakan klarifikasi dan jumpa pers atas kasus dugaan penganiayaan Audrey. Dari 12 orang siswi SMA yang semula dikabarkan melakukan pengeryokan oleh Audrey, 7 siswi SMA memberi berbagai penjelasan dan klarifikasinya. Para terduga pelaku menyampaikan klarifikasinya di Mapolresta Pontianak, Jalan Johan Idrus, Pontianak,Kalimantan Barat didampingi Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Daerah (KPPAD) Kalimantan Barat.

Ke tujuh orang tersebut secara bergiliran menyampaikan permintaan maaf kepada korban dan keluarga korban serta mengaku tidak melakukan pengeroyokan, namun perkelahian dilakukan satu lawan satu. Pelaku utama pengeroyokan berjumlah tiga orang. Ketiganya merupakan siswi dari sekolah berbeda di Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar).

POKER ONLINE - Menurut Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak, ketiganya ini yang melakukan pemukulan terhadap korban yang mengakibatkan Audrey muntah kuning dan harus menjalani perawatan di rumah sakit.

Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Muhammad Husni Ramli mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara pihaknya, terduga pelaku pengeroyokan mengarah ke tiga orang. Terduga pelaku memiliki peran berbeda. Ketiga terduga adalah E, T, dan L. Sementara D yang menjemput korban menuju rumah P.

GAMES ONLINE - Kasat Reskrim Kompol Husni menjelaskan, dari rumah P, korban Au keluar menggunakan roda dua dan diikuti dua sepeda motor yang pengendaranya tidak dikenal korban. Setelah sampai di Jalan Sulawesi, korban dicegat. Tiba-tiba dari arah belakang, terduga pelaku, T menyiram air dan menarik rambut korban sehingga terjatuh. Setelah korban terjatuh, saudari E menginjak perut korban dan membenturkan kepala korban ke aspal. Setelah itu, korban melarikan diri bersama P menggunakan sepeda motor. Namun korban dicegat kembali oleh saudari T dan saudari L di Taman Akcaya yang tidak jauh dari TKP pertama. Setelah itu, korban dipiting oleh T. Selanjutnya L menendang pada bagian perut korban.

Karena viralnya perilaku para siswi SMA tersebut, ketiganya mengalami sanksi sosial yang ramai di berbagai media sosial dan pemberitaan. Sebelum melakukan jumpa pers dan klarifikasi, ternyata sejumlah keluarga sengaja datang ke Kantor KPPAD Kalbar pada Rabu (10/4/2019) guna meminta perlindungan. Keluarga pelaku penganiayaan mengaku bahwa di antara para pelaku ada yang meminta perlindungan kepada KPPAD Kalbar karena anaknya mengalami trauma berat.

TEXAS HOLDEM - Kedatangan mereka diungkapkan oleh Ketua KPPAD Kalbar, Eka Nurhayati Ishak bahwa para terduga pelaku tersebut mengalami trauma berat akibat ancaman dari orang-orang tak bertanggung jawab. Eka menjelaskan bahwa pendampingan kepada pelaku maupun korban polanya yaitu trauma healing. Usai berunding di KPPAD Kalbar, para pelaku dan keluarganya pergi ke Polresta Pontianak Kota untuk memberikan keterangan.

Lokasi: Pontianak, West Kalimantan, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar