"Negara itu tidak berhitung untung atau rugi. Negara itu berhitung yang berkaitan dengan keadilan sosial. Yang berkaitan dengan rasa keadilan, kesejahteraan itu yang dihitung," kata Jokowi di Jalan Tol Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (27/10).
Jokowi meminta agar segalanya tidak melulu dilihat dari hitung-hitungan untung dan rugi. Karena semua yang dilakukan pemerintah pada dasarnya berorientasi demi kepentingan masyarakat.
"Negara tidak akan menghitung untung dan rugi, ini semuanya makro, keuntungannya dan benefitnya ada di masyarakat," lanjut dia.
Di awal pengoperasian, PT Jasa Marga Cabang Surabaya Gempol ditunjuk sebagai operator sementara Tol Suramadu. Adapun besaran tarif tol pada saat itu untuk golongan I Rp 30.000, golongan II Rp 45.000, golongan III Rp 60.000, golongan IV Rp 75.000, golongan V Rp 90.000, dan golongan VI Rp 3.000. Kini, Jokowi mengubah Tol Suramadu menjadi jalan biasa yang tidak ada tarifnya.
Lalu Jokowi menjelaskan untuk pemeliharaan jembatan nantinya dilakukan dengan APBN. Apalagi, jumlah dana perawatan jembatan Suramadu tidak terlalu banyak.
"Kecil, saya pikir triliun, tapi tadi saya tanya ke Menteri PU kira-kira Rp 120 miliar. APBN masih mampulah kalau segitu," ucap Jokowi.
"Kita ingin mendorong agar investasi yang berkaitan dengan lapangan pekerjaan baik untuk tebu, baik untuk sektor tourism yang potensinya ada dan banyak di Madura," bebernya soal alasan digratiskannya jalan Tol Jembatan Suramadu.
DEWA POKER | JUDI ONLINE | POKER ONLINE | DOMINO ONLINE | TEXAS HOLDEM | BANDAR JUDI ONLINE | JUDI POKER ONLINE | JUDI DOMINO ONLINE | GAMES ONLINE
0 komentar:
Posting Komentar