Satu per satu jenazah diangkat dari sebuah sumur tua, dengan kondisi mayat yang sudah mulai membusuk karena sudah 3 hari terkubur dalam tanah berair. DEWA POKER
Pada tanggal 4 Oktober 1965, Pasukan Intai Amfibi KKO TNI AL berhasil mengangkat jenazah Letjen Achmad Yani, Mayjen Mas Tirtodarmo Harjono, Mayjen Siswondo Parman, Mayjen Suprapto, Brigjen Donald Isaac Pandjaitan, Brigjen Sutojo Siswomihardjo dan Lettu Pierre Tendean.
Sesekali terlihat Kostrad Myjen Soeharto menutup hidung dengan menggunakan sapu tangan saat memimpin proses pengangkatan jenazah. Semua perasaan campur aduk menjadi satu, marah, geram dan sedih. DEWA POKER
Mayjen Soeharto kemudian mengucap pidato dengan suara berat.
JUDI ONLINE "Pada hari ini 4 Oktober 1965, kita bersama-sama dengan mata kepala masng-masing, kita menyaksikan pembongkaran jenazah para jenderal kita dengan satu perwira pertama dalam satu lubang sumur lama. Jenderal-jenderal kita dan perwira pertama ini telah menjadi korban kebiadaban dari petualang yang dinamakan Gerakan 30 September.
Baca juga : Sekarang Penyakit Setya Bertambah Tumor??
TEXAS HOLDEM Kalau melihat daerah ini ada di kawasan lubang buaya. Daerah Lubang Buaya termasuk Lapangan Halim. Kalau saudara melihat fakta dekat sumur ini, telah menjadi pusat latihan dari sukwan dan sukwati yang dilaksanakan oleh Angkatan Udara. Mereka melatih anggota Pemuda Rakyat dan Gerwani.
JUDI ONLINESatu fakta mungkin mereka latihan dalam rangka pertahanan pangkalan tapi menurut anggota Gerwani yang dilatih di sini dan ditangkap di Cirebon, adalah pulang dari Jateng, jauh dari daerah tersebut.
JUDI ONLINE Jadi, kalau melihat fakta-fakta, apa yang diamanatkan Presiden dan Pemimpin Besar Revolusi yang sangat kita cintai, bahwa Angkatan Udara tidak terlibat, mungkin ada benarnya. Tapi, tidak mungkin, tidak ada hubungan dari peristiwa ini daripada oknum-oknum Angkatan Udara.
TEXAS HOLDEMSaya sebagai anggota daripada Angkatan Darat mengetok jiwa dan perasaan daripada patriot Angkatan Udara bilamana benar- benar ada oknum yang terlibat dengan pembunuhan yang kejam dari para jenderal kita yang tidak berdosa ini.
Saya berharap anggota patriot Angkatan Udara membersihkan anggota Angkatan Udara yang terlibat petualangan ini.
Saya berterimakasih akhirnya Tuhan memberikan petunjuk yang terang jelas pada kita sekalian. Bahwa setiap tindakan yang tidak jujur, bahwa setiap tindakan yang tidak baik akan terbongkar. Saya berterima kasih pada satuan-satuan khususnya resimen Parako, KKO, satuan lainnya serta rakyat, yang membantu menemukan bukti ini dan turut serta mengangkat jenazah ini. Sehingga seluruh korban bisa ditemukan." POKER ONLINE
DOMINO ONLINESetelah itu semua jenazah dimasukkan ke peti dan dibawa ke RSPAD untuk dilakukan visum. Pemakaman para Pahlawan Revolusi digelar pada tanggal 5 Oktober 1965. Masyarakat berdiri di pinggir jalan untuk memberi penghormatan terakhir, saat para jenazah di bawa ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
0 komentar:
Posting Komentar