- detik-detik-penangkapan-letkol-untung-syamsuri
Banyak pihak yang masih mempertanyakan keterlibatan Letkol Untung dalam pemberontakan PKI. Walaupun sudah dinyatakan sebagai dalang dari peristiwa pemberontakan G30S/PKI, beberapa sejarawan mengatakan bahwa Untung bukanlah otak Gerakan 30 September. DEWA POKER
JUDI ONLINE Sejarawan Petrik Metanasi ini menyakini bahwa memang benar Letkol Untung yang memimpin gerakan untuk menculik dan membunuh para jenderal pada masa itu. Namun dia mempercayai bahwa Untung bukanlah otak utamanya, dia hanya komandan untuk pasukan Militer Gerakan 30 September itu.
Menurut Petrik, Untung adalah orang yang kurang pandai berpolitik,dan dia terlibat mungkin karena mendengar isu Dewan Jenderal. Saat itu isunya ada beberapa petinggi Angkatan Darat yang berniat untuk menggulingkan Soekarno. Karena rasa tanggungjawab sebagai Komandan Batalyon Cakrabirawa yang bertugas melindungi Soekarno.
Sampai saat ini jawaban untuk pertanyaan siapa sebenarnya yang bertanggungjawab atas jatuhnya 500.000 korban jiwa pada peristiwa itu masih belum jelas. Saat itu Kepala Biro Chusus PKI adalah Sjam Kamaruzaman orang yang dominan mengendalikan gerakan tersebut. Ada 4 orang perwira yang berada di bawah kendalinya mereka adalah, Brigjen Soepardjo, Kolonel Latief, Letkol Untung dan Mayor Soejono. POKER ONLINE
TEXAS HOLDEM Brigjen Soepardjo mengaku bingung dengan organisasi G30S."Apa yang terjadi pada waktu itu adalah suatu debat, atau diskusi yang langdradig (tak berujung pangkal), sehingga kita semua bingung melihatnya. Siapa sebenarnya komandan? Kawan Sjamkah? kawan Untungkah? kawan Latifkah?" Mengenai hal ini perlu ada peninjauan yang lebih mendalam karena letak kegagalan kampanye di ibu kota sebagian besar karena tidak ada pembagian komandan dan kerja yang wajar," tulis Soepardjo seperti dikutip John Roosa dalam buku Dalih Pembunuhan Massal.
Saat musuh dalam kondisi bingung Untung tidak berbuat apapun untuk menyerang dan mengambil kendaraan lapis baja untuk memperkuat pertahanan mereka. Radio RRI yang mereka kuasai pun hanya digunakan untuk membaca pengumuman saja. Secara nyata memang pasukannya kalah jauh dengan pasukan Kostrad Mayjen Soeharto yang didukung RPKAD.
Seperti anak ayam, pasukan yang dipimpin oleh Untung dibubarkan tanpa ada perintah lanjutan untuk lari kemana dan dimana untuk berkumpul kembali. Saat itu Untung melakukan pelarian ke daerah Jawa Tengah dan akhirnya dia tertangkap di Brebes Jawa Tengah. DOMINO ONLINE
Soebandrio adalah Wakil Perdana Menteri kepercayaan Soekarno, juga punya analisa sendiri. Dia mengatakan 15 September 1965, Soeharto dan Untung melakukan pertemuan. Untung melaporkan bahwa akan ada aksi Dewan Jenderal, dia mengaku akan menangkap para jenderal dengan kapasitasnya sebagai Komandan Batalyon Cakrabirawa (Pasukan Pengawal Presiden).
Baca juga : PSG Bungkam Bordeaux Dengan Skor Telak 6-2
Lalu bagaimana tanggapan Soeharto saat itu?
"Bagus kalau kamu punya rencana begitu sikat sjaa. Jangan ragu-ragu. Kalau perlu bantuan akan saya bantu," kata Soebandrio. JUDI ONLINE
Bantuan ditawarkan oleh Soeharto saat itu, yaitu Yon 454 dan Yon Raiders 530. Namun pasukan Yon 530 tidak bisa di andalkan karena mereka kembali saat Soeharto minta mereka kembali ke Kostrad. Sedangkan Yon 454 sempat terlibat baku tembak dengan RPKAD mundur ke Lubang Buaya. Pasukan Yon 454 pun kocar-kacir karena tidak ada bantuan logistik.
Karena sebab ini lah Sejarawan Petrik ragu dengan penetapan Letkol Untung sebagai Otak dari PKI. "Bagaimana bisa Untung melakukan kudeta tanpa persiapan dan rencana yang matang?" kata Petrik.
- detik detik eksekusi mati Letkol Untung Syamsuri
Karena peristiwa inilah Untung harus membayar 'kudeta bingungnya' dengan cara ditembak mati oleh regu tembak Soeharto. Sampai saat terakhirnya Untung masih berharap pertolongan dari Soeharto. JUDI ONLINE
Jadi Siapa Sebenarnya OTAK dari Peristiwa G30S/PKI ??
0 komentar:
Posting Komentar