Ilha de Queimada Grande, Brasil
Ilha de Queimada Grande adalah sebuah pulau yang terletak di Samudera Atlantik lepas pantai São Paulo, Brasil. Pulau dengan luas 430.000 meter persegi (110 hektar) dijuluki “Pulau Ular”, dan kini tak berpenghuni meskipun sisa-sisa mercusuar membuktikan keberadaan manusia di masa lalu. Menjaga mercusuar saat ini pastilah menjadi pekerjaan yang mempertaruhkan nyawa, karen pulau ini benar-benar dipenuhi oleh ular – sekitar satu ekor ular untuk setiap meter persegi pulau.
Ular yang ada disana pun bukan sembarang ular. Tiga dari empat spesies ular yang didokumentasikan di Ilha de Queimada Grande adalah ular beludak berbisa. Bothrops insularis, Golden Lancehead, adalah salah satu ular paling mematikan di Bumi. Karena ular ini memangsa burung bukan mamalia, racun mereka telah berkembang menjadi hingga lima kali lebih beracun daripada kerabat daratan nya.
Pulau Ular, Bima
Pulau Ular Bima adalah pulau kecil unik tempat hidup dan berkembangbiaknya Ular yang tidak biasa, namun Ular-ular tersebut adalah ciptaan Tuhan yang sungguh luar biasa. Bagaimana tidak, asumsi kita terhadap Ular pada umumnya ternyata berbeda dengan yang ada di Pulau Ular, karena ular yang ada di Pulau Ular adalah ular yang tidak menggigit orang yang mendekati dan memegangnya dan juga tidak berbisa, buktinya setiap pengunjung tidak tanggung-tanggung dengan sengaja melilitkan ular-ular tersebut dileher dan dibagian tubuh lainnya, bahkan karena terlalu jinaknya Ular-ular tersebut disayang dengan dicium. Bahkan ular-ular tersebut akan keluar dari tempat persembunyiannya jika dipanggil keluar.
Keunikan ular-ular tersebut ternyata menyimpan mitos menurut warga sekitar Pantai Pulau. Konon katanya pulau ular ini dahulu adalah sebuah kapal yang bermuatan banyak manusia, yang kemudian kena kutuk dan tenggelam. kapalnya menjadi pulau kecil ini dan manusianya menjadi ular-ular penghuninya …
Ular-ular tersebut dilarang keras untuk dibawa pulang, konon ular-ular tersebut jika dibawa pulang, maka musibah akan didapatkan oleh orang yang membawanya, makanya masyarakat desa sangat menjaga kelestarian satwa itu.Tidak ada satupun orang yang bisa membawa ular itu meski hanya satu ekor biar yang paling kecil sekalipun.
Pulau St Thomas, Bulgaria
Pulau St Thomas (St Toma, atau Zmiyski ostrov) bukanlah sebuah pulau yang besar – hanya 0.012 kilometer persegi atau 2,97 hektar – tetapi menonjol karena sejumlah alasan. Salah satunya adalah kelimpahan Ular Grey Water pemakan ikan di perairan sekitar pulau, yang dari waktu ke waktu telah menjadikan pulau tersebut dijuluki sebagai Pulau Ular.
Fitur lain yang membedakan dari St Thomas adalah vegetasi: tanah ditutupi oleh kaktus liar. Ya memang, kaktus, di sebuah pulau di Laut Hitam, Bulgaria. Pada tahun 1933 dan untuk alasan yang dia tidak diungkapkan, mantan Tsar Bulgaria, Boris III memerintahkan kaktus-kaktus liar yang diimpor dari Bratislava, Slovakia, ditanam di pulau itu. Sejak saat itu kaktus telah berkembang dan hari ini pulau itu menjadi satu-satunya tempat di mana kaktus-kaktus liar Bulgaria dapat ditemukan.
Pulau Kalampunian Damit, Malaysia
Taman Pulau Tiga di lepas pantai Sabah, Malaysia terdiri dari tiga pulau. Yang terbesar, Pulau Tiga, pernah menjadi lokasi acara reality show TV yang populer yaitu “Survivor Island”. Pulau yang terkecil dari Pulau Tiga, bernama Pulau Kalampunian Damit atau Pulau Ular, adalah di mana Ular Laut berbisa lokal pergi untuk kawin.
Ular Banded Sea Kraits (Laticauda colubrina) yang banyak terdapat di Pulau Kalampunian Damit relatif pemalu dan tidak agresif, jarang menggigit orang kecuali mereka diprovokasi atau tak sengaja terinjak. Racun mereka diperkirakan 3 sampai 4 kali lebih kuat dibandingkan dengan ular kobra.
Serpent Island, Ukraina
Serpent Island (juga dikenal sebagai Snake Island atau Ostriv Zmiinyi) adalah sebuah pulau kecil yang terbuat dari batu vulkanik yang terletak di Laut Hitam lepas pantai Rumania dan Ukraina. Pulau berukuran 0,17 kilometer persegi (0.066 mil persegi) dihuni oleh sekitar seratus orang yang terkonsentrasi di desa Bile, meskipun tidak ada sumber alami air tawar di pulau ini.
Serpent Island dikenal oleh orang Yunani kuno dan pernah sudah diklaim oleh Rusia, Kekaisaran Ottoman, Rumania dan Ukraina selama 200 tahun terakhir. Sebuah putusan Mahkamah Internasional (International Court of Justice) menegaskan pulau ini milik Ukraina tetapi harus dianggap sebagai “atol”, bukan “pulau” dan karena itu tidak bisa menjadi dasar untuk memperluas zona ekonomi eksklusif oleh Ukraina. Selain ular, tidak ada lagi yang menonjol dari pulau ini.
Pulau Shedao
Shedao Island, terletak di lepas semenanjung Liaoning, China, dekat kota Dalian, telah dikunjungi oleh lebih banyak wisatawan tahun ini karena 2013 akan menjadi Tahun Ular menurut horoskop Cina. Pulau ini adalah rumah bagi beberapa spesies dari ular berbisa, seperti Pit Viper pulau Shedao (Gloydius shedaoensis).
Seperti ular pulau lainnya, spesies ini telah berevolusi sehingga memiliki racun yang lebih kuat untuk menangkap sumber makanan utamamereka, yaitu burung laut.Viper pit pulau Shedao juga sering ditemukan pada pohon-pohon di mana mereka menyergap mangsa mereka.
Golem Grad
Golem Grad berarti “kota besar” dalam bahasa Macedonia, meskipun saat ini pulau ini tak berpenghuni, namun di pulau ini pernah ada sebuah desa monastik (desa biara). Pulau ini juga dikenal sebagai Pulau Ular karena pulau seluas 20 hektar ini dipenuhi dengan ular yang merayap … secara harfiah. Mungkin itu sebabnya mengapa para biarawan menyerah dan meninggalkan pulau sekitar seabad yang lalu.
Golem Grad berlokasi di Danau Prespa dan meskipun perbatasana negara Albania, Yunani, dan Republik Makedonia semuanya melalui danau ini, Golem Grad sendiri tidak dalam sengketa. Pulau ini telah terbuka untuk wisatawan sejak Agustus 2008 dan pengunjung akan menikmati melihat reruntuhan bangunan Romawi dan gereja yang hancur. Dan tentunya, ular-ular yang banyak
Berita Indonesia | Berita Entertaiment | Berita Gosip | Berita Artis | Berita Bola | Berita Sports | Berita Unik | Berita Aneh
DEWA POKER | JUDI ONLINE | POKER ONLINE | DOMINO ONLINE | TEXAS HOLDEM
0 komentar:
Posting Komentar