"Dengan situasi kemarin, bom di Kampung Melayu, kita harus tingkatkan kewaspadaan. Jadikanlah masjid sebagai tempat untuk menciptakan kedamaian dan cinta kasih. Ketenangan warga," ujar Djarot kepada wartawan setelah melaksanakan salat tarawih di Masjid Raya Jakarta KH Hasyim Asy'ari, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, Jum'at (26/5/2017).
Djarot juga mengingatkan untuk menjaga toleransi. Dia ingin masyarakat Jakarta memaknai Islam sebagai agama yang damai.
"Mari kita jaga bulan suci dengan kedamaian, dengan hati sejuk, toleransi satu sama lain, saling menghargai. Dan secara maksimal berlomba untuk untuk kebaikan," ucap Djarot.
Djarot tidak menginginkan masyarakat Jakarta malas dengan alasan melaksanakan puasa. Menurutnya, bekerja keras harus tetap dilakukan meski dalam kondisi menahan makan dan minum.
"Kita berharap seluruh warga, harus lebih bekerja keras, tidak malas-malasan. Ibadah itu ditentukan ketika ditengah-tengah masyarakat," ucap Djarot.
Selian itu, Djarot meminta warga untuk tidak bermewah-mewahan. Jangan membeli sesuatu yang berlebihan ketika bulan puasa dan Idul Fitri.
"Jangan kita bermewah-mewahan. (Dengan) membeli makanan yang enak. Kalau mampu silakan, tapi kita harus kendalikan hawa nafsu," ucap Djarot.
Awali Puasa dengan Madu
Djarot mengatakan punya menu khusus saat sahur. Menu tersebut merupakan saran dari istrinya, Happy Farida.
"Tapi istriku lebih cerewet, minum yang banyak. Minum madu, minum banyak pakai madu," ujar Djarot.
Madu dianggap bisa menjaga staminanya selama berpuasa seharian. Setelah itu, ada sajian yang selalu ada ketika berbuka puasa.
"Dan waktu buka disediakan kacang ijo. Enggak tahu sekarang cerewet atau enggak," ujar Djarot.
Djarot dan keluarganya selalu menyempatkan sahur dan berbuka bersama. Hal itu dilakukan pada puasa pertama dan terakhir.
0 komentar:
Posting Komentar