Pada pertandingan semifinal kedua di Stadion Vicente Calderon, Rabu (10/5/2017) atau Kamis dini hari WIB, Real Madrid kalah 1-2. Gol Saul Niguez (12') dan penalti Antoine Griezmann (16'), hanya bisa dibalas Real Madrid melalui Isco (42').
Meski kalah, Real Madrid tetap melangkah ke final karena secara agregat unggul
Bermain di hadapan publik lawan, Real Madrid tetap mampu tampil lebih mendominasi. Los Merengues mampu menguasai 64 persen penguasaan bola dan menciptakan 18 peluang yang enam di antaranya tepat sasaran.
Meski demikian, Atletico yang lebih banyak tertekan justru mampu tampil efektif. Dengan 36 persen penguasaan bola, tima arahan Diego Simeone itu mampu menciptakan 16 peluang dengan tujuh shots on target.
Efektivitas dalam memanfaatkan penguasaan bola dan peluang itu juga yang sempat membuat Atletico memperbesar peluang mereka lolos ke final. Los Colchoneros sukses mencetak dua gol cepat demi mengikis ketertinggalan secara agregat.
Atletico membobol gawang Real Madrid pada menit ke-12 melalui tandukan Saul. Gelandang berusia 22 tahun itu sukses mencetak gol ketujuhnya selama berlaga di Liga Champions dengan menanfaatkan umpan sepak pojok Jorge Koke.
Pada menit ke-16, Atletico memperbesar keunggulan melalui eksekusi 12 pas Griezmann. Penalti tersebut didapat setelah Fernando Torres dijatuhkan Raphael Varane di area terlarang.
Dua gol cepat tersebut sempat membubungkan harapan publik Vicente Calderon bahwa Atletico bisa membalikkan keadaan setelah pada leg 1 kalah 0-3. Akan tetapi, gol tambahan justru tidak kunjung muncul.
Posisi Atletico pun kian berat setelah pada akhir babak pertama Isco berhasil mencetak gol untuk Real Madrid. Pemain berusia 25 tahun itu memanfaatkan bola muntah hasil sepakan Toni Kroos yang sempat diamankan kiper Jan Oblak di mulut gawang.
Skor 1-2 membuat Atletico wajib mencetak tiga gol tambahan jika ingin lolos ke final. Banyak peluang yang didapat kedua tim, tetapi tidak gol lagi yang tercipta hingga akhir pertandingan.
Hasil ini membuat Real Madrid berhak lolos ke final dengan keunggulan 4-2 secara agregat. Partai tersebut menjadi final ke-15 di sepanjang sejarah kompetisi atau keenam di era Liga Champions, terhitung sejak 1992-1993.
Pada partai final, Real Madrid akan menghadapi Juventus yang sebelumnya telah memastikan diri lolos ke partai puncak setelah menyingkirkan AS Monaco di semifinal dengan agregat 4-1.
0 komentar:
Posting Komentar