"Bahkan jika seseorang berpikir secara berbeda, kita harus dengan tulus memikirkan apa yang masing-masing dipikirkan. Saya akan mengatakan apa yang saya pikirkan dan dia (Trump) akan mengatakan apa yang dia pikirkan," ujar Paus Fransiskus, dilansir Reuters, Senin (15/5/2017).
"Saya tidak pernah ingin membuat keputusan tanpa terlebih dahulu mendengarkannya," lanjutnya.
Pertemuan antara Paus Fransiskus dengan Trump dinilai berpotensi terjadi kecanggungan. Apalagi melihat silang pendapat keduanya terhadap isu imigrasi, pengungsi dan perubahan iklim.
Pada tahun lalu, keduanya berbeda pendapat soal pembangunan tembok di sepanjang perbatasan AS dengan Meksiko.
Dalam kunjungan ke Meksiko, Paus Fransiskus ketika itu mengatakan, "Seseorang yang hanya berpikir untuk membangun tembok... dan tidak membangun jembatan, bukanlah seorang Kristiani."
Trump membalas komentar itu dengan mengatakan bahwa pernyataan pemimpin Katolik tersebut "memalukan", tetapi ia kemudian menarik kembali pernyataannya.
Lawatan Trump ke Vatikan adalah bagian dari kunjungan ke luar negeri pertama kalinya yang dilakukan Trump semenjak menjabat sebagai presiden. Dia akan berkunjung ke Arab Saudi, Israel dan Vatikan.Disebutkan bahwa kunjungan dimaksudkan untuk menekankan pentingnya lawatan Trump ke pusat-pusat dari tiga agama yang menganut monoteisme.
0 komentar:
Posting Komentar