"Aming menawarkan apartemen sebelum menalak. Dia bilang: 'Apartemen saya kasih, jadi kamu tolong terima cerai saya'," kata Evelyn menirukan ucapan suaminya yang terlontar beberapa bulan lalu.
Tentu saja sebagai seorang istri, Evelyn tak terima mendapat perlakuan seperti itu. "Aku bilang nggak bisa gitu. Aku punya perasaan, aku juga seorang perempuan. Jadi ya tunggu dulu sampai hatiku tenang, jangan mendadak mau cepet-cepet cerai, itu nggak bisa. Persiapan hati orang kan beda-beda," lanjut wanita berdarah Jepang-Indonesia ini saat ditemui di kawasan Kapten Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (17/5).
"Sebenernya prinsip aku kalau sudah nikah ya bersama sampai maut memisahkan. Karena jangankan menikah, aku nggak pernah berpikir bisa menikah. Jadi setelah aku beneran menikah, maunya sampai maut memisahkan. Tapi Kenyataannya kan nggak memihak," lanjutnya.
Mengingat keinginan menua bersama Aming tinggal harapan, Evelyn pun mengaku siap dengan kemungkinan terburuk yakni menjadi janda. Perihal apartemen, apabila kemauan suaminya seperti itu, dirinya bakal menerima dengan hati lapang.
"Kalau untuk nuntut dari aku sih nggak (dibelikan apartemen). Tapi kalau dia ikhlas ngasih, ya alhamdulillah. Ya udah kalau itu maunya dia (cerai dan memberi apartemen)," pungkasnya.
0 komentar:
Posting Komentar