Salah satu anggota keluarga dari pasangan terduga AG dan MU mengatakan, keduanya diamankan lantaran motor pelaku bom Kampung Melayu dititipkan di rumahnya.
"Masalahnya dia dititipin motor pelaku yang itu (bom) Kampung Melayu. Dia jadi dimintai keterangan tentang keberadaan motor itu," tutur ibu yang enggan disebut namanya di Jalan Bambu Kuning Barat, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (30/5/2017).
Sebab itulah, Densus 88 pun menyasar ke kediaman pasutri yang baru memiliki satu anak itu. Penangkapannya juga tidak langsung dilakukan di kediaman mereka.
Awalnya, pagi hari sang suami AG sedang mengantar anaknya yang masih duduk di kelas 2 SD ke sekolah. Hanya saja, saat sedang mengisi bahan bakar di pom bensin, mereka dijemput tim Densus 88.
"Dari pom bensin baru ke rumah ada istrinya," jelas dia.
Warga lain Awe (50) menyebut, tidak ada keanehan dari sikap pasangan suami istri itu. Dalam keseharian mereka tetap bergaul dengan masyarakat sekitar.
"Biasa aja, tapi ya lebih tertutup. Saya beberapa kali ketemu di musala. Dia memisahkan diri kalau salat. Terus pulang duluan. Jarang juga sih salat ke musala. Sekali-sekali ketemunya," kata Awe.
Menurut dia, istri dari Ag yakni Mu berpenampilan dengan mengenakan cadar di wajahnya. Keduanya bukanlah pendatang baru lantaran asli Betawi.
"Orang asli sini semua, bukan pendatang. Orang kan Betawi ya tinggal dekat keluarga semua," ujar Awe terkait penangkapan oleh Densus 88 Antiteror.
0 komentar:
Posting Komentar