Dilansir CNN, Sabtu (27/5/2017), ledakan itu terjadi di hari pertama bulan puasa Ramadan. Kejadian itu juga terjadi tak jauh dari terminal bus Kota Khost, Sabtu (27/5) pagi waktu setempat.
"Serangan kurang ajar tersebut mendustakan semangat ramadan. Tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas insiden itu," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afganistan, Najib Danish, seperti dikutip CNN.
Perwakilan khusus PBB Tadamichi Yamamoto di Afganistan sempat menyampaikan permintaan agar para pejuang mau merenungkan kembali apa yang telah diperbuatnya. Dirinya berharap agar konflik senjata yang terjadi dapat segera dihentikan.
"Saya sangat berharap di bulan Ramadan akan memberi kesempatan bagi semua masyarakat di Afghanistan untuk saling mendekat dan membangun perdamaian," kata Tadamichi dalam sebuah pernyataanya.
"Dengan semangat yang sama, saya ingin memanggil pihak-pihak yang terlibat konflik untuk menghormati kewajiban agama ini dan menghentikan pertarungan," imbuhnya.
Sebelumnya, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang terjadi di sebuah stasiun televisi di Kota Jalalabad, Afganistan Timur. Enam orang meninggal dalam kejadian itu.
0 komentar:
Posting Komentar